Temanku
Cerita ini berawal pada saat aku SMP. Dulu, setelah aku lulus dari sekolah dasar ibuku memasukkan ke pesantren tepatnya di Tegal, Jawa Tengah. Awalnya aku menolak tapi stelah kupikir-pikir lagi akhirnya aku mau. Saat di pesantren aku satu asrama dengan seorang yang bernama Bilqis dan 5 orang lainnya. Hari-hari di sana dipenuhi dengan kegiatan agama. Dikamar aku dekat dengan seorang yang bernama Fika dan Nisa mereka adalah orang yang asik. Berbeda dengan Bilqis dia lebih suka bergabung dengan teman asrama lain dibanding teman asramanya sendiri, kalaupun ke kamar dia hanya sebentar, entah dia malu atau apa tapi aku tak tahu.
Di Asrama kita difasilitasi laundry untuk mencuci baju, sebelum masuk jadwal laundry biasanya baju kotor disimpan didalam tote bag dan diberi nama, tote bage itu biasanya disimpan di pinggir lemari(tempat menyimpan baju kotor). Tapi, baju kotor punya si Bilqis itu gaada hal tersebut membuat aku dan yang lainnya heran, usut punya usut Bilqis itu nyimpen bajunya di dalam lemari jelas hal itu jorok karena baju kotor dan baju bersih menjadi satu. Tidak hanya itu, ada beberapa hal yang membuat aku dan teman lainnya geram contoh kecilnya dia nangis terus pengen pulang, padahal kan sama kita semua juga pengen pulang tapi kan ga gitu juga, Semenjak hal itu aku dan yang lainnya jadi kurang respect sama dia.Kala itu Bilqis jatuh sakit, dan mau tidak mau kita yang harus ngambil makan dia ke dapur.Seperti biasanya dia nangis lagi, tapi kita diemin karena kesel sama dia, setelah 2 hari berlalu akhirnya Bilqis pun sembuh dari sakitnya, kita makin sebel sama dia setiap dia ada dikamar kita selalu jailin, bahkan waktu itu aku simpan kasur dia diluar asrama, walaupun dia jengkel tapi aku suka. Hari-hari penuh dengan kejahilan teman-teman dikamar yang semakin membuat Bilqis tidak betah, bahkan dia menelpon orang tuanya untuk pindah sekolah dengan alasan sudah tak tahan karena sering di-bully teman sekamar.
Pada hari Minggu di sore hari, aku dan yang lainya kaget karena dipanggil untuk menghadap pimpinan pesantren. Ternyata, Bilqis mengadukan kita. Disitu kita diceramahin,Bilqis bilang waktu dia lagi sakit dia ga dikasih makan, padahal kan dikasih. Makin kesel lah kita disitu,yaudah kita ngomong aja kenyataanya gimana.
Satu tahun telah berlalu, di kelas delapan kebetulan aku dan Fika gak sekamar sama Bilqis tapi kamar kita sebelahan. Semenjak kelas delapan Bilqis berubah gak kaya dulu lagi yang selalu cengeng, dia juga mulai berbaur sama kita, dan melupakan semua yang pernah terjadi dulu. Ketika aku sedang diluar kamar biasa Bilqis menghampiriku dan kita ngobrol bareng,bahkan aku bertanya mengapa dulu ia sangat cengeng, dimulai dari sebuah obrolan kita menjadi dekat. Bahkan ketika aku ulang tahun dia membelikanku sebuah kue padahal saat itu kita gaboleh keluar asrama. Aku terharu, padahalkan dulu aku jahat sama dia saking jahilnya waktu itu aku pernah membekam mulutnya karena ia ngorok, tapi sekarang dia baik sama aku dan gapernah ngungkit hal itu sama sekali. Setelah kelulusan aku main ke rumah Bilqis bersama keempat temanku yang bahkan ga pernah kita rencanain sebelumnya. Ketika sampai disana kita disambut baik oleh keluarganya, mereka ramah sekali. Disana aku menginap selama tiga hari, selama tiga hari itu pula aku diajak main ke tempat yang berbeda beda sungguh indah suasana disana karena rumah Bilqis kebetulan berada dekat dikaki gunung jadi kita bisa ngeliat gunung Slamet dengan jelas. Setelah tiga hari disana akupun memutuskan untuk pulang, jujur aku sedih harus meninggalkan mereka aku berharap suatu saat nanti kita bisa bertemu kembali.
Tak terasa tiga tahun lamanya aku di pesantren, tempat yang jauh dimana aku harus bisa hidup tanpa orang tua. Pada awalnya sangat berat untuk kujalani, tapi lama-lama aku nyaman dengan lingkungan disana, bahkan aku bersyukur bisa sekolah disana karena hal itu juga aku bisa memiliki teman teman yang jauh dan mereka baik semua. Susah senang kita lewati bersama, makan bareng, setoran, mandi harus ngantri, berantem sama kamar sebelah aduh pokoknya aku rindu suasana itu, kalau bisa aku ingin mengulangnya. Aku dan Bilqis masih berteman baik hingga saat ini, bahkan dia menjadi sahabatku.
Selesai
Komentar
Posting Komentar