"PERJALANAN SEORANG ANAK PEREMPUAN MENUJU KEKUATAN DIRI"
Di suatu kampung, hiduplah seorang anak perempuan kecil yang sebelumnya belum pernah menginjakkan kakinya ke dunia sekolah. Namun, rasa penasaran dan keingintahuannya terpicu saat melihat teman-teman seumurnya pulang dengan seragam sekolah. Tanpa ragu, ia pun memutuskan untuk bergabung di TPA setempat.
Sayangnya, di tengah kegembiraan belajar, dia mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari salah satu teman perempuannya. Saat giliran mengaji, ia diperlakukan secara kasar dan diberi kata-kata hinaan terhadap fisiknya. Hal itu membuatnya terdiam pasrah. Hati kecilnya ingin menangis, namun dia tahan untuk tidak menunjukkan kelemahannya.
Pulang ke rumah, bayang-bayang perundungan masih menghantuinya. Meskipun begitu, dia memilih untuk merahasiakan peristiwa tersebut dari orangtuanya. Hari-hari berlalu, dan ketakutan akan pengalaman buruk itu membuatnya enggan untuk kembali ke sekolah.
Namun, suatu hari, dengan keberanian yang masih tersisa, dia memutuskan untuk kembali ke sekolah. Meski tidak dengan senang hati, ia mencoba mengatasi ketakutannya. Namun, di hari-hari selanjutnya, bayang-bayang perundungan membuatnya merasa minder di antara teman-temannya yang lain.
Lama kelamaan, dia menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak bisa ditemukan dalam persetujuan orang lain. Meski tubuhnya kecil, hatinya mulai tumbuh besar. Dia memilih untuk fokus pada hal-hal yang disukainya dan tidak mempedulikan kata-kata tidak menyenangkan dari orang lain. Dengan tekadnya, ia menemukan kekuatan dalam dirinya sendiri untuk melewati masa-masa sulit itu dan tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan pe
rcaya diri.
Komentar
Posting Komentar