Epul, seorang pemuda pemalu berusia 17 tahun, sering menjadi sasaran bully di sekolahnya. Dia selalu fokus pada pelajarannya dan senang membaca buku, sehingga sering dianggap aneh oleh teman-teSuatu hari, kelompok bully di sekolah, dipimpin oleh Rizky, mulai mengintimidasi Epul. Mereka mengolok-oloknya karena selalu membawa buku dan tidak ikut dalam kegiatan populer. Epul merasa terluka, namun dia mencoba tetap bersikap tenang. Salah satu teman Epul, Maya, melihat perlakuan buruk tersebut dan memutuskan untuk membantunya. Bersma-sama, mereka merencanakan cara untuk mengubah persepsi orang-orang terhadap Epul. Maya meminta bantuan beberapa teman kreatif untuk membuat kampanye positif tentang kecerdasan dan keunikan Epul. Mereka membuat poster, membuat video, dan membagikan cerita inspiratif tentang Epul kepada siswa-siswa lainnya. Kampanye tersebut ternyata sukses. Banyak siswa yang menyadari bahwa Epul adalah seseorang yang istimewa dan layak dihormati. Bahkan, beberapa anggota kelompok bully mulai menyesal atas tindakan mereka. Epul tidak hanya mendapat dukungan dari teman-temannya, tetapi juga mendapatkan apresiasi dari guru dan kepala sekolah. Rizky, pemimpin kelompok bully, akhirnya menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada Epul. Dengan dukungan teman-temannya, Epul menjadi lebih percaya diri dan mampu mengatasi masalahnya. Kisah ini menjadi pelajaran berharga bahwa kecerdasan dan keunikan seseorang seharusnya dihargai, bukan dijadikan bahan bully.
ABDUL MUKHLIS
Komentar
Posting Komentar