Silvia Anggraeni
Pada masa sekolah dasar, saya mengalami pengalaman yang kurang mengenakan yang membuat saya bingung apakah itu termasuk bullying atau tidak. Seorang teman, yang kita samarkan namanya sebagai Clara, tiba-tiba menangis di kelas, dan setelah ditanyai, ia mengaku bahwa saya adalah penyebabnya. Saya mencoba mencari tahu apa yang terjadi, dan Clara menyebut bahwa saya meliriknya sinis, padahal saya yakin saya tidak pernah melakukannya.
Dalam usaha untuk menyelesaikan masalah ini, saya memutuskan untuk meminta maaf kepada Clara. Namun, meskipun saya berusaha keras, Clara tidak mau menerima permintaan maaf saya kecuali jika saya memberikan uang. Saya merasa bingung dan khawatir akan penolakan teman-teman sekelas, sehingga akhirnya saya bercerita kepada teman yang saya anggap seperti kakak.
Teman tersebut menyarankan agar saya menceritakan kejadian ini kepada orangtua dan meminta bantuan dari mereka. Meskipun pada awalnya saya ragu karena takut ditanya lebih lanjut, akhirnya saya setuju. Orangtua saya datang ke sekolah, dan dalam pertemuan tersebut, saya jujur menceritakan kejadian yang terjadi.
Namun, Clara tetap tidak menerima penjelasan saya dan bahkan mengonfrontasi teman saya yang memberikan saran. Hingga kelas 6 sekolah dasar, situasi ini belum terselesaikan, dan Clara masih terus menciptakan konflik tanpa alasan yang jelas.
Namun saat ini, segalanya telah kembali menjadi baik-baik saja, dan kami semua berhasil melupakan kejadian yang terjadi di masa lalu. Saya bersyukur bahwa hubungan antara saya dan yang lainnya telah pulih, dan suasana di antara kami kembali harmonis. Kejadian yang pernah menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran itu, kini hanya menjadi kenangan yang telah kami lepaskan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan waktu dan usaha bersama, kita bisa melewati situasi sulit dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijaksana.
Dari pengalaman ini, saya menyadari pepatah yang sering diucapkan, bahwa "tak ada yang abadi di dunia ini." Kadang-kadang, hubungan yang kita kira baik bisa berubah dengan cepat. Ini mengingatkan saya untuk tidak terlalu bergantung pada situasi yang tampak baik saat ini, karena keadaan bisa berubah dalam sekejap. Hal ini membuka mata saya terhadap kenyataan bahwa tidak semua yang tampak stabil akan tetap demikian, dan kita perlu bersiap menghadapi perubahan yang mungkin terjadi di masa depan.
Silvia Anggraeni
Komentar
Posting Komentar