Dari semua hal yang saya ingat saya hanya akan menyampaikan hal-hal yang memang itu menunjukan diri saya…
Berikut adalah deskripsi alat lengkap berupa mobil Land Rover untuk digunakan di Mars, yang mencakup seluruh unsur fisika dari perancangan bodi hingga terbentuk sebagai prototype, serta masukan semua hukum fisika yang relevan:
Deskripsi Alat: Land Rover Penjelajah Mars “ Roba Nomadus “
Nama alat: Roba Nomadus
Jenis alat: Kendaraan penjelajah permukaan
Tujuan: Menjelajah permukaan Mars untuk eksplorasi ilmiah, pengambilan data, dan eksperimen robotic, serta simulasi kendaraan untuk tinggal di mars
1. Perancangan Bodi dan Struktur
➤ Unsur Fisika yang Terlibat:
Hukum Newton I (Inersia): Bodi dirancang agar tetap stabil saat diam di medan Mars yang minim gangguan.
Hukum Newton III (Aksi-Reaksi): Bodi menahan gaya dorong dari roda atau motor dan memberikan gaya yang sama besar pada permukaan Mars.
Daya Tahan Struktur (Mekanika Statik): Menggunakan bahan komposit ringan dan kuat seperti aluminium-titanium alloy untuk menahan gaya tekan dari medan tidak rata Mars.
Tekanan dan Vakum (Termodinamika): Bodi kedap udara untuk melindungi komponen dari tekanan atmosfer Mars yang sangat rendah (~0,6% tekanan Bumi).
Radiasi Matahari dan Suhu Ekstrem (Termodinamika & Elektromagnetik): Permukaan dilapisi bahan reflektif dan insulatif (contoh: aerogel + lapisan serat karbon) untuk menahan suhu -120°C sampai +20°C.
2. Sistem Penggerak dan Motorik
➤ Unsur Fisika yang Terlibat:
Hukum Newton II (F = m.a): Diperhitungkan untuk menentukan besar gaya yang dibutuhkan motor agar bisa menggerakkan rover di permukaan Mars.
Gaya Gesek (Mekanika Dinamika): Ban atau roda khusus dengan karet sintetis dan pola tapak besar untuk meningkatkan gesekan di tanah berpasir Mars.
Torsi dan Momentum Sudut: Digunakan pada sistem steering dan suspensi, serta dalam aktuasi roda.
Konservasi Energi: Rover hanya dapat mengandalkan energi terbatas dari panel surya dan baterai, sehingga konversi energi harus efisien.
Efisiensi Energi Listrik ke Mekanik (Motor Listrik): Motor brushless digunakan agar efisien dan minim gesekan internal.
3. Sistem Sensor dan Kontrol
➤ Unsur Fisika yang Terlibat:
Sensor Ultrasonik dan Bluetooth : Menggunakan prinsip gelombang dan waktu tempuh (Time of Flight) untuk mengukur jarak ke objek serta sensor Bluetooth untuk memudahkan dalam pengoprasian
Sensor Inframerah dan Kamera (Optik dan Gelombang Elektromagnetik): Digunakan untuk penginderaan permukaan dan navigasi otomatis.
Kinematika dan Kecepatan Sudut: Digunakan dalam pemrosesan data dari sensor untuk memperkirakan posisi dan orientasi.
4. Sumber Energi Batrai dan Panel Surya
➤ Unsur Fisika yang Terlibat:
Hukum Faraday & Induksi Elektromagnetik: Digunakan pada sistem pengisian daya atau cadangan generator.
Efek Fotolistrik (Fisika Kuantum): Panel surya mengubah energi cahaya menjadi listrik menggunakan prinsip ini.
Kapasitas Termal dan Pendinginan: Sistem pendingin pasif digunakan agar suhu baterai tetap stabil.
5. Sistem Suspensi dan Navigasi
➤ Unsur Fisika yang Terlibat:
Gaya Pegas dan Hooke’s Law (F = -k.x): Suspensi dirancang dengan sistem pegas atau torsi untuk meredam guncangan saat melintasi batu dan pasir.
Momentum & Impuls: Dalam kasus benturan kecil atau pendakian batu, perlu mengatur impuls agar tidak membahayakan perangkat.
Gaya Normal dan Resultan Gaya: Digunakan untuk menghitung tekanan roda terhadap permukaan Mars agar tidak tenggelam di pasir.
6. Simulasi Atmosfer dan Aerodinamika
➤ Unsur Fisika yang Terlibat:
Fluida Statis dan Dinamis: Meskipun atmosfer Mars tipis, angin Mars bisa menyebabkan debu halus masuk ke sistem, sehingga desain aerodinamika memperhitungkan aliran fluida.
Hukum Bernoulli: Diterapkan dalam perancangan ventilasi pasif agar debu tidak masuk saat sistem pendingin bekerja.
Hukum Termodinamika I & II: Untuk pengelolaan energi panas dari motor dan baterai.
7. Prototipe dan Uji Fisik
➤ Unsur Fisika yang Diuji:
Keseimbangan dan Titik Berat (Center of Mass): Supaya tidak terbalik saat melintasi tanjakan atau batu besar.
Simulasi Gaya Gravitasi Mars (3.7 m/s²): Prototipe diuji dengan perhitungan ulang massa, torsi, dan gaya agar sesuai dengan medan Mars.
Simulasi Getaran dan Guncangan: Uji getar dilakukan agar semua sambungan aman terhadap guncangan akibat bebatuan.
Hukum-Hukum Fisika yang Digunakan Secara Menyeluruh
Hukum Newton I, II, III – Untuk gerak, percepatan, gaya, dan interaksi.
Hukum Kekekalan Energi dan Momentum – Untuk efisiensi pergerakan dan pengolahan energi.
Hukum Hooke dan Getaran – Dalam sistem suspensi dan sensor getaran.
Hukum Ohm dan Hukum Kirchhoff – Untuk sistem kelistrikan.
Hukum Termodinamika I dan II – Dalam sistem energi dan pendinginan.
Hukum Faraday dan Efek Fotolistrik – Dalam pengubahan energi cahaya ke listrik.
Hukum Bernoulli dan Fluida – Untuk sistem debu dan ventilasi.
Prinsip Optik, Gelombang, dan Elektromagnetik – Pada sistem sensor, komunikasi, dan kamera.
Hukum Pascal (tekanan fluida jika digunakan aktuator fluida).
Kesimpulan:
Land Rover Mars " Roba Nomadus " merupakan gabungan rekayasa mekanika, termal, optik, dan elektromagnetik yang seluruhnya menerapkan hukum-hukum fisika. Dari awal perancangan bodi, pemilihan bahan, sistem penggerak, sensor, hingga pengujian medan, semuanya memerlukan pemahaman mendalam terhadap prinsip-prinsip fisika agar kendaraan dapat bertahan dan bekerja optimal di lingkungan Mars yang ekstrem.
Spesifikasi roda HelixFlex™ dengan penambahan material karet khusus karena rancangan awal kita menggunakan Alloy nikel-titanium (Nitinol) + serat karbon komposit ;
Spesifikasi Revisi: HelixFlex™ Adaptive Wheel + Karet Tahan Mars
Komponen
Spesifikasi
Material Utama
Alloy nikel-titanium (Nitinol) + serat karbon komposit
Lapisan Tambahan
Silicone Rubber atau Fluoroelastomer (FKM) tahan suhu ekstrem
Diameter
60 cm
Lebar
30 cm
Berat per roda
±3 kg (penambahan lapisan karet)
Struktur
Heliks fleksibel berlapis karet elastis adaptif
Permukaan
Duri mikro titanium tertanam dalam lapisan karet
Tipe Roda
Non-pneumatik, fleksibel adaptif, berlapis elastomer
Fungsi Fisika Tambahan dari Lapisan Karet:
1. Reduksi Guncangan (Hukum Hooke & Elastisitas):
Lapisan karet bertindak sebagai shock absorber alami, meredam getaran saat rover melintasi batu tajam atau kawah kecil.
2. Peningkatan Gesekan (Gaya Friksi):
Karet memberi tambahan gaya gesek terhadap permukaan Mars, membantu saat mendaki atau menuruni lereng.
3. Isolator Termal (Termodinamika):
Karet bertindak sebagai penghambat panas, melindungi struktur logam dalam roda dari suhu ekstrem dan radiasi langsung matahari.
4. Perlindungan Debu Mars:
Karet silikon memiliki sifat anti-statis dan anti-debu, membantu mengurangi penumpukan debu abrasif Mars.
Posisi dan Integrasi Lapisan Karet:
Tidak menutupi seluruh roda, melainkan:
Membentuk jalur alur tengah roda (seperti tapak ban)
Tertanam di sela-sela struktur heliks, sehingga tetap ringan
Menutup bagian pegas spiral agar tidak cepat aus karena gesekan pasir
Duri mikro logam tetap menonjol dari karet, untuk menambah daya cengkeram
Keuntungan dari Penambahan Karet Khusus:
Tanpa Karet
Dengan Karet
Lebih ringan
Sedikit lebih berat, tapi lebih nyaman dan fleksibel
Kurang peredam getaran
Meredam guncangan, lebih halus di medan kasar
Gesekan langsung logam ke tanah
Lebih stabil, tidak selip di medan pasir
Debu mudah menempel
Lapisan karet anti-statis membantu tolak debu
Catatan Penting:
Bukan sembarang karet!
Yang digunakan adalah karet sintetis fluoroelastomer (FKM) atau silicone rubber kelas antariksa, yang:
Stabil di suhu -150°C sampai +200°C
Tahan UV dan radiasi kosmik
Tidak mengeras di vakum
Tidak mudah retak atau rapuh
Tentu! Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari robot Land Rover Mars "AraMox", berdasarkan rancangan struktur, roda HelixFlex™, sistem sensorik, dan lingkungan planet Mars.
Kelebihan Robot Land Rover " Roba Nomadus "
No
Kelebihan
Penjelasan Fisik dan Fungsional
1
Roda HelixFlex Adaptif
Desain spiral fleksibel dengan lapisan karet khusus memungkinkan rover menyesuaikan dengan medan berbatu, pasir halus, dan tanjakan Mars.
2
Struktur Kuat & Ringan
Menggunakan Nitinol + serat karbon membuat bodi tahan suhu ekstrem & ringan sehingga cocok untuk gravitasi rendah Mars.
3
Anti-Debu Mars
Bodi tertutup dan desain roda terbuka mencegah akumulasi debu Mars yang abrasif dan sangat halus.
4
Hemat Energi
Menggunakan panel surya efisien + motor brushless yang minim konsumsi daya untuk efisiensi maksimal.
5
Sistem Suspensi Fleksibel
Suspensi mengikuti kontur permukaan berdasarkan prinsip elastisitas & gaya pegas, meningkatkan stabilitas.
6
Tahan Cuaca Ekstrem
Material dan sistem pendingin pasif menjaga suhu komponen internal dari suhu luar -120°C.
7
Sensor Lengkap
Dilengkapi ultrasonik, Bluetooth, kamera inframerah, dan IMU (Inertial Measurement Unit) untuk navigasi otomatis dan penghindaran rintangan
8
Modular dan Bisa Ditingkatkan
Semua sistem disusun secara modular sehingga mudah diperbaiki atau ditingkatkan dari Bumi.
Kekurangan Robot Land Rover " Roba Nomadus "
No
Kekurangan
Penjelasan dan Tantangan
1
Ketergantungan pada Sinar Matahari
Energi utama dari panel surya, jika terjadi badai debu Mars (dust storm) selama berhari-hari, energi akan sangat terbatas.
2
Kompleksitas Roda HelixFlex
Meskipun adaptif, struktur heliks yang fleksibel memerlukan teknik manufaktur presisi tinggi dan mahal.
3
Resiko Keausan Karet
Meskipun memakai karet khusus, gesekan terus menerus dengan batu dan pasir tetap berpotensi membuat lapisan karet aus dalam jangka panjang.
4
Terbatas dalam Kecepatan
Karena fokus pada stabilitas dan efisiensi energi, rover tidak dirancang untuk kecepatan tinggi – hanya beberapa cm/detik.
5
Sulit Diperbaiki Jarak Jauh
Jika terjadi kerusakan besar, rover tidak bisa diperbaiki langsung dan hanya bisa diatasi dengan perintah dari Bumi (butuh waktu sinyal 4-24 menit).
6
Waktu Komunikasi Terbatas
Karena rotasi Mars dan posisi orbit, ada waktu-waktu di mana komunikasi tidak bisa dilakukan secara real-time.
7
Tidak Dirancang untuk Membawa Beban Besar
Versi ini fokus untuk observasi dan navigasi, tidak kuat untuk membawa kargo berat atau mengangkut sampel besar.
Kesimpulan Singkat
" Roba Nomadus " adalah land rover cerdas, adaptif, dan tahan ekstrem yang dirancang berdasarkan prinsip fisika untuk eksplorasi Mars. Namun, ia tetap memiliki keterbatasan seperti ketergantungan pada energi surya dan sistem yang kompleks."
- Ubay
Salah satu karya yang bisa di bilang karya yang berhasil tembus sampai internasional dan jadi sebuah pencapaian yang belum membanggakan, karena karya ini baru saja muncul.. Dan belum sampai terget
Concept Paper
Pollution Suction Device Alat Inovatif untuk Mengurangi Polusi Udara
Latar Belakang
Polusi udara menjadi masalah serius di kota-kota besar, berdampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan. Diperlukan solusi inovatif untuk mengatasi masalah ini.
Tujuan
Merancang dan mengembangkan Pollution Suction Device, alat untuk menyerap polutan udara serta membantu dalam penanganan kebakaran yang terjadi di lingkungan alam,maupun di lingkungan masyarakat
Deskripsi Alat
- Sistem penyedot udara berkekuatan tinggi
- Filter multi-stage untuk menangkap berbagai jenis polutan
- Menggunakan panel surya sebagai batrai
- Desain minimalis dan mudah untuk di gunakan
- Menggunakan uap air untuk mencegah keluarnya asap yang kotor
Cara Kerja
- Menyedot udara terpolusi
- Menyaring dan menghilangkan polutan melalui sistem filtrasi dan uap air
- Melepaskan udara bersih kembali ke lingkungan
Manfaat
- Mengurangi tingkat polusi udara lokal
- Meningkatkan kualitas udara di area padat penduduk
- Dapat digunakan di berbagai lokasi (taman, jalan raya, dll.)
- Serta memiliki kegunaan untuk menghisap asap dari kebakaran hutan dan lingkungan serta menghisap polutan dan mengubah nya menjadi udara bersih
Rencana Pengembangan
- Penelitian dan desain prototipe
- Uji coba lapangan
- Optimasi dan scaling up
Potensi Dampak
- Perbaikan kesehatan masyarakat
- Peningkatan kualitas lingkungan perkotaan
- Kontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim
Kesimpulan
Pollution Suction Device atau yang lebih di kenal dengan alat penghisap polusi merupakan inovasi teknologi yang menjanjikan dalam upaya mengatasi polusi udara perkotaan. Alat ini dirancang sebagai solusi tambahan yang dapat segera diterapkan untuk meningkatkan kualitas udara di area-area padat penduduk. Beberapa poin penting mengenai alat ini:
1. Efektivitas: Dirancang untuk mengurangi konsentrasi polutan udara hingga 50-70% dalam radius 50 meter, menciptakan "zona bersih" di sekitarnya.
2. Versatilitas: Mampu menyaring berbagai jenis polutan, termasuk partikel halus, gas beracun, dan senyawa organik volatil.
3. Portabilitas: Dengan desain kompak dan ringan, alat ini dapat dengan mudah dipindahkan dan ditempatkan di berbagai lokasi strategis di perkotaan bahkan bisa menghisap polusi dengan cara di jatuhkan dari ketinggian
4. Efisiensi energi: Konsumsi daya yang rendah sehingga tidak terpaku pada batrai
5. Skalabilitas: Potensial untuk pengembangan dalam berbagai ukuran, dari penggunaan industri hingga rumah tangga bahkan dalam mitigasi bencana sekalipun
6. Integrasi teknologi: Dilengkapi dengan sensor dan konektivitas IoT, memungkinkan pemantauan dan pengelolaan kualitas udara real-time.
7. Edukasi publik: Berfungsi ganda sebagai alat edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang polusi udara.
Meskipun Pollution Suction Device bukanlah solusi menyeluruh untuk masalah polusi udara global, alat ini menawarkan pendekatan inovatif dan praktis untuk mengurangi dampak polusi udara di tingkat lokal. Dengan potensinya untuk menciptakan area dengan udara yang lebih bersih di lokasi-lokasi strategis, alat ini dapat berkontribusi signifikan pada peningkatan kesehatan masyarakat dan kualitas hidup di perkotaan.
Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan Pollution Suction Device harus diintegrasikan dengan strategi komprehensif pengendalian polusi udara, termasuk kebijakan pengurangan emisi, peningkatan transportasi publik, dan inisiatif penghijauan kota. Dengan pendekatan holistik ini, Pollution Suction Device dapat menjadi komponen penting dalam upaya global untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Alat ini saya rancang untuk membantu semua orang yang terdampak polusi udara, karena memang polusi udara bukan hal yang bisa di anggap remeh….
JURNAL ILMIAH
GEODAPT – X
NAMA PESERTA :
BAYU SAPTO HARDIANSYAH
KODE PESERTA [SC108]
ASAL SEKOLAH :
SMAN 1 CIKALONG WETAN
BIDANG LOMBA :
SCIENCE PROJECT
TANGGAL PENGUMPULAN
29 APRIL 2025
LEMBAR ORISINALITAS
LATAR BELAKANG
Perubahan iklim dan peningkatan frekuensi bencana alam telah menajdi tantangan global yang sangat signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Dampak dari fenomena ini di rasakan tidak hanya secara global tetapi juga secara regional, di mana kerentanan terhadap bencana seperti banjir, kekeringan, tanah longsor dan badai tropis semangakin meningkat oleh karena itu, di butuhkan pendekatan adaptif yang mampu memjawab permasalahan, dan dinamika lingkungan yang terus berubah secara tepat dan berkelanjutan.
Dalam konteks ini, perencanaan dan pengambilan keputusan berbasis data menajdi kunci untuk mengembangkan strategi mitigasi dan adaptasi yang sangat efektif. GEODAPT-X hadir sebagai sebuah inisiatif inovatif yang bertujuan untuk mengintregasikan data spasial dan pemodelan geospasial, serta analisis risiko untuk mendukung upaya mitigasi bencana dan adaptasi terhadap perubahan iklim dengan pendekatan berbasis wilayah [ regional-based approach ], GEODAPT-X memberikan Gambaran yang lebih rinci dan konstektual terhadap kondisi geografis dan sosial-ekonomi yang mempengaruhi tingkast risiko suatu kawasan.
RUMUSAN MASALAH
Fenomena hujan ekstrem yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim telah meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan perubahan iklim yang ekstrem di berbagai wilayah. Dalam konteks ini, di perlukan sistem yang mampu memantau, menganalisis, dan mempredeksi pola hujan secara akurat dan berskala global untuk mendukung pengambilan data dan keputusan secara efektif.
Adapun beberapa rumusan masalah yang kami ambil di antaranya
1. Bagaimana pola distribusi spasial dan temporal curah hujan di wilayah studi dalam konteks perubahan iklim ?
2. Sejauh mana GEODAPT-X dapat mengintregasikan data hujan dari berbagai sumber seperti satelit, stasiun cuaca dan model iklim. Untuk menghasilkan informasi yang akurat dan dapat diandalkan ?
3. Bagaimana GEODAPT-X dapat digunakan untuk mendeteksi potensi risiko bencana berbasis curah hujan ekstrem secara dini ?
4. Bagaimana cara memprediksi hujan dengan alat sederhana berbasis lingkungan?
TEORI
Tekanan Udara
Menurut ilmu sains tekanan udara adalah sebuah tenaga yang menggerakkan massa partikel udara menekan searah gaya gravitasi bumi. Tekanan udara akan berbanding terbalik dengan ketinggian suatu tempat sehingga semakin tinggi tempat dari permukaan laut maka akan semakin rendah tekanan udaranya. Kondisi ini disebabkan karena semakin tinggi suatu tempat maka akan semakin berkurang udara yang menekannya. Tekanan udara di puncak gunung berbeda dengan tekanan udara yang ada di pantai. Hal ini disebabkan dipuncak gunung jumlah partikel udaranya semakin kecil yang mengakibatkan gaya gravitasinya kecil sehingga tekanan pada udaranya pun akan semakin kecil. Tekanan udara dapat diukur dengan menggunakan Barometer, dengan satuan milibar (mb) dan garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama pada tekanan udaranya disebut isobar. Tekanan bervariasi dari hari ke hari di permukaan Bumi, bagian bawah atmosfer. Hal ini, sebagian, karena Bumi tidak dipanaskan secara merata oleh Matahari. Daerah yang udaranya menghangat sering kali memiliki tekanan yang lebih rendah karena udara hangat naik. Daerah ini disebut sistem tekanan rendah. Tempat yang tekanan udaranya tinggi disebut sistem tekanan tinggi.
Sistem tekanan rendah memiliki tekanan yang lebih rendah di pusatnya dibandingkan area di sekitarnya. Angin bertiup ke arah tekanan rendah, dan udara naik di atmosfer tempat keduanya bertemu. Saat udara naik, uap air di dalamnya mengembun, membentuk awan dan sering kali presipitasi. Karena putaran Bumi dan efek Coriolis, angin dari sistem tekanan rendah berputar berlawanan arah jarum jam di utara khatulistiwa dan searah jarum jam di selatan khatulistiwa. Ini disebut aliran siklon. Pada peta cuaca, sistem tekanan rendah diberi label L merah.
Sistem tekanan tinggi memiliki tekanan yang lebih tinggi di pusatnya daripada area di sekitarnya. Angin bertiup menjauh dari tekanan tinggi. Berputar ke arah yang berlawanan dari sistem tekanan rendah, angin dari sistem tekanan tinggi berputar searah jarum jam di utara khatulistiwa dan berlawanan arah jarum jam di selatan khatulistiwa. Ini disebut aliran antisiklon. Udara dari atmosfer yang lebih tinggi turun untuk mengisi ruang yang tersisa saat udara ditiup keluar.
Angin
Angin merupakan pergerakan massa udara secara mendatar. Angin dapat terjadi jika pada suatu saat terdapat perbedaan tekanan antara satu tempat dengan tempat yang lain. Udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Pergerakan angin dapat diketahui polanya dengan menggunakan data arah dan kecepatan angin yang dilakukan selama 24 jam. Arah dan kecepatan memiliki peranan dalam mempengaruhi curah hujan. Ketika angin berhembus dari arah samudera pasifik atau samudera Indonesia, maka angin akan membawa udara lembab menjadi hujan tinggi. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat dari dan bahwa kelembaban udara, tekanan udara, temperature, arah dan kecepatan angin yang mempengaruhi curah hujan. Hal tersebut tentunya akan berdampak bagi kehidupan masyarakat di berbagai bidang, sehingga perlu adanya acuan atau contoh kejadian angin dan curah hujan di masa lampau sebagai persiapan untuk kejadian yang akan datang.
Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah kondisi yang menyatakan banyaknya uap air dalam udara. Ketika udara mengandung banyak air, kelembaban dapat dikatakan tinggi. Tingginya jumlah air di udara terjadi karena uap air. Jumlah uap air yang ditampung di udara tersebut sangat dipengaruhi oleh temperatur. Ketika temperatur udara rendah, uap air yang dibutuhkan untuk menjenuhkan udara sedikit. Kondisi tersebut terjadi ketika udara mulai jenuh. Pergerakan angin mempengaruhi temperatur ruangan dikarenakan adanya perbedaan tekanan. Udara yang dingin yang menyusut ketika malam hari dan memuai pada siang hari sehingga udara yang lebih ringan akan naik dan tergantikan dengan udara yang lebih dingin. Menurut Sankertadi (2013) dan Soegijono (1999) terdapat enam faktor yang mempengaruhi kelembaban udara di suatu tempat yaitu, suhu, kualitas dan kuantitas penyinaran, pergerakan angin, tekanan udara, vegetasi, dan ketersediaan air tanah di daerah tersebut.
Satelit Citra Spot 3D
Citra Satelit SPOT merupakan sistem satelit observasi bumi yang mencitra secara optis dengan resolusi tinggi dan diopersikan di luar angkasa. Diluncurkan pada 9 September 2012 dan SPOT-7 rencananya akan diluncurkan pada tahun 2014.Satelit SPOT-6 bergabung dengan Pleiades-1A dan Pleiades-1B. SPOT-6 memiliki resolusi 1.5 meter Pankromatik dan 8 meter multispektral (Blue, Green, Red, Near-IR) dan akan menawarkan produk-produk untuk bidang pertahanan, pertanian, kehutanan, pemantauan lingkungan, pengawasan pesisir, rekayasa, minyak dan gas dan industri pertambangan (Muhammad, 2013). Cangkupan dalam satelit SPOT ini dapat mencangkup ≤ 60 km lebar jalur (bisa dikustomisasi panjangnya). Kemudian, cocok untuk pemetaan detail menengah seperti tata guna lahan.
TUJUAN
1. Membuat alat predeksi cuaca berbasis arah angin, kelembapan dan topografi local
2. Mengamati perubahan tekanan dan arah angin sebagai indicator cuaca
3. Memberikan edukasi kepada Masyarakat tentang cara sederhana mempredeksi cuaca
4. Mengamati perubahan tekanan dan arah angin sebagai indicator cuaca
5. Memberikan edukasi kepada Masyarakat dan siswa siswi di sekolah tentang cara sederhana mempredeksi cuaca
TEKNIK DAN PROSES PENGUMPULAN DATA
Data ini dikumpulkan melalui observasi secara langsung menggunakan alat yang telah dirancang. Pengamatan dilakukan setiap pagi dan sore selama 2 hari untuk mencatat variabel berikut:
· Arah angin
· Kelembapan udara
· Tekanan udara
· Kejadian hujan
Variabel data yang diukur kemudian di kombinasikan dengan data morfologi dan penggunaan lahan hasil dari satelit citra satelit 3D spot sehingga seluruh data yang telah di dapat dari sensor dan satelit citra 3d [ spot ] akan di olah menjadi data yang valid dan akurat sehingga memungkinkan alat yang kami buat bisa mempredeksi bencana 90% akurat dan alat ini akan terus di update sehingga efesiensi dalam pengambilan dan peringatan dini akan bencana yang terjadi semakin akurat
KETSA
ALAT DAN BAHAN
· Sensor Hujan
Sensor hujan adalah jenis sensor yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya hujan atau tidak, yang dapat difungsikan dalam segala macam aplikasi dalam kehidupan sehari – hari. Prinsip kerja dari modul sensor ini yaitu pada saat ada air hujan turun dan mengenai panel sensor maka akan terjadi proses elektrolisasi oleh air hujan. Dan karena air hujan termasuk dalam golongan cairan elektrolit yang dimana cairan tersebut akan menghantarkan arus listrik. Pada sensor hujan ini terdapat ic komparator yang dimana output dari sensor ini dapat berupa logika high dan low (on atau off). Serta pada modul sensor ini terdapat output yang berupa tegangan pula. Sehingga 5 dapat dikoneksikan ke pin khusus Arduino yaitu Analog Digital Converter. Dengan singkat kata, sensor ini dapat digunakan untuk memantau kondisi ada tidaknya hujan di lingkungan luar yang dimana output dari sensor ini dapat berupa sinyal analog maupun sinyal digital.
Spesifikasi Sensor Hujan:
1. Sensor ini bermaterial dari FR-04 dengan dimensi 5cm x 4cm berlapis nikel dan dengan kualitas tinggi pada kedua sisinya.
2. Pada lapisan modul mempunyai sifat anti oksidasi sehingga tahan terhadap korosi. 3. Tegangan kerja masukan sensor 3.3V – 5V Menggunakan IC comparator LM393 yang stabil output dari modul comparator dengan kualitas sinyal bagus lebih dari 15mA. 4. Dilengkapi lubang baut untuk instalasi dengan modul lainnya.
3. Terdapat potensiometer yang berfungsi untuk mengatur sensitifitas sensor.
4. Terdapat 2 Output yaitu digital (0 dan 1) dan analog (tegangan).
5. Dimensi PCB yaitu 3.2 cm x 1.4 cm
· Controal Broard Sensor Hujan atau Raindrop
Raindrop sensor adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi hujan atau adanya cuaca hujan yang berada di sekitarnya, sensor ini dapat digunakan sebagai switch, saat adanya tetesan air hujan yang jatuh melewati raining board yang terdapat pada sensor, selain itu raindrop sensor dapat juga digunakan untuk mengukur intensitas curah hujan (Sulastri, 2016; Katyal et al., 2016; Ünsal et al., 2016). Output analog raindrop sensor digunakan untuk melakukan pendeteksian hujan, dengan kondisi nilai output sensor tinggi pada saat tidak mendeteksi hujan, sedangkan pada saat sensor mendeteksi hujan, nilai output sensor rendah. Gambar 1, memperlihatkan modul raindrop sensor (Katyal et al., 2016)
· Sensor Ultrasonic
Sensor ultraisonik HC-SR04 adalah perangkat yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk mengukur jarak antara sensor dan objek. Prinsip kerja sensor ini mirip dengan radar ultrasonik, gelombang ultrasonik dipancarkan kemudian diterima balik oleh receiver ultraisonik, jarak antara waktu pancaran dan waktu diterima adalah representaisi dari jarak objek. Sensor ultraisonik HC-SR04 merupakan sensor yang diapit digunaikan untuk mengukur jarak antara objek dengan sensor HC-SR04. Sensor ultraisonik HC-SR04 terdiri dairi 4 buah pin, yaiitu Vcc, Trigger, Echo dain Ground. Berikut ini merupakan spesifik dari sensor ultraisonik HC-SR04, yaitu sensor bekerja pad tegangan DC 5V dengan arus kerja sebesar 15ma, Frekuensi kerja 40kHz, Jairak pengukuran maksimal yaitu i 4-meter dan jarak pengukuran minimal yaitu 2cm, pengukuran sudut 15 derajat, sinyal masukan pemicu yaitu 10s TTL pulsa.
Sensor ultraisonik adalah sensor pendeteksi jarak suatu benda dengan pembacaan minimal 2cm hinggai 400 cm, gelombang suara ultrasonik yang dipancarkan oleh sensor (transmitter) akan dipantulkan oleh objek yang berada didepan sensor, dan kemudian diterimai kembali oleh sensor (receiver). Waktu yaing dibutuhkain untuk gelombaing suara untuk kembaili ke sensor digunakan untuk menghitung jairak antara sensor dan objek. Disebut sebagai. Sensor Ultraisonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultraisonik (bunyi ultraisonik).
· Wemos D1 Mini 1
Wemos D1 mini merupakan board wifi mini berbasis ESP266 yang dikenal ekonomis dan handal. ESP8266 ini yang bisa menghubungkan perangkat microcontroller seperti arduino dengan internet via wifi. Wemos D1 mini ini dapat membuat project mini tanpa menggunakan arduino sebagai mikrokontrolernya, karena modul Wemos D1 mini dapat bekerja sendiri atau stand-alone untuk memproses setiap bait code atau coding yang masuk. Modul Wemos D1 ini diciptakan sebagai solusi dari mahalnya sebuah modul wireless yang berbasis mikrokontroler. Dengan adanya mikrokontroler Wemos ini biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan sebuah project yang berbasis IOT (Internet Of Things) jadi lebih sedikit, terlebih lagi wemos ini dapat menjalankan sistem kode bait tanpa menggunakan arduino sebagai mikrokontrolernya.
Adapun keunggulan menggunakan modul Wemos adalah dapat diprogram menggunakan Arduino IDE dengan sintaks program library yang banyak terdapat di internet dan pin out yang compatible dengan Arduino Uno sehingga mudah untuk menghubungkan dengan arduino shield lainnya serta mempunyai memory yang sangat besar yaitu 4MB. Wemos juga sesuai dengan beberapa bahasa pemograman lainnya seperi bahasa Pyhton dan Lua sehingga memudahkan untuk mengupload program kedalam wemos apabila seorang programmer belum terlalu paham dengan cara program menggunakan Arduino IDE. Bentuk board yang kecil dan harga yang ekonomis membuat banyak pengembang semakin dipermudah untuk menerapkan sebuah perangkat atau project IOT ke dalam Wemos yang akan dikontrol maupun dimonitor menggunakan smartphone atau PC secara online dan realtime. Secara kinerja dan spesifikasi wemos D1 mini ini lebih baik jika dibandingkan dengan Arduino dikarenakan speed dari controller yang lebih baru dan lebih tinggi ditambah telah terintegrasi dengan Wifi connection sehingga dapat update Software via On the Air
· Kardus
Kardus dalam pembuatan alat pendeteksi hujan ini berfungsi sebagai komponen dasar dalam membuat rangka atau casing. Kenapa memilih kardus karena kardus mudah di temukan dan merupakan bahan yang ramah lingkungan
· Lampu LED, Merah,Kuning,Hijau
Lampu LED digunakan sebagai indicator visual untuk mendeteksi air atau kondisi hujan parah, lampu LED akan menyala. Lampu LED ini digunakan sebagai lampu peringatan kecil pada alat ini.
· Layar LCD
Layar LCD berfungsi untuk menampilkan data angka dari sensor, seperti ketinggian air, suhu, kelembapan, dan sebagainya. LCD memudahkan pengguana membaca data tanpa harus mengakses aplikasi tambahan.
· Sensor Kelembapan
Sensor kelembapan berperan untuk mendeteksi kondisi udara atau kelembapan udara yang berada disekitar alat. Peningkatan kelembapan dapat menjadi indicator dini kemungkinan terjadinya hujan deras atau curah hujan tinggi.
· Selang
Selang atau pipa dalam alat ini digunakan pada bagian barometer sederhana yang berfungsi sebagai tabung tempat kolom cairan yang akan naik turun. Pipa ini akan memungkinkan pengukuran tekanan udara karena tekanan mendorong cairan naik didalam pipa, dan ketinggian kolom cairan akan menunjukkan tekanan udara saat itu.
· Tang
Digunakan untuk memotong dan menjepit kabel atau komponen kecil selama proses perakitan.
· Obeng
Obeng berfungsi untuk mengencangkan atau melepas pada struktur alat, terutama pada bagian casing atau penyangga komponennya.
· Solder
Solder digunakan sebagai alat untuk menghubungkan kabel dan komponen elektronik secara permanen melalui proses pemanasan dengan timah solder.
· Laptop
Laptop digunakan untuk pemograman mikrikontroler seperti Arduino dan ESP8266, serta untuk membaca sensor melalui software pendukung.
· Kabel USB
Kabel ini berfungsi sebagai penghubung antara laptop dan mikrokontroler saat proses pemograman dan pengujian, serta dapat digunakan sebagai sumber daya alternattif dalam pembuatan alat ini.
· Gunting
Alat bantu untuk memotong kabel, plastic, atau material lain yang diperlukan selama perakitan.
· Cuter
Cuter digunakan untuk pemotongan yang presisi terutama pada bagian casing atau pada bagian pelindung sensor.
· Lem
Lem berfungsi untuk merekatkan komponen non-elektronik.
· Timal Solder
Timah solder merupakan bahan timah logam penghantar listrik yang digunakan bersamaan dengan solder menyambung kabel dan komponen elektronik.
· Kaleng Bekas
Kaleng bekas digunakan untuk wadah penyimpanan Arduino karena kaleng bekas memiliki daya tahan yang cukup lama sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai komponen tambahan dalam alat ini
· Stik Escream
Stik es krim dimanfaatkan sebagai penyangga ringan untuk sensor, terutama pada bagian permukaan atas alat. Bahannya mudah dibentuk dan cukup kuat untuk mendukung stuktur kecil.
· Sedotan
Berfungsi sebagai pelindung kabel dari air dan gesekan ringan.
Cara dan Proses Pembuatan
1. Pembuatan Sensor Hujan (Menggunakan sensor siap pakai)
Tujuan: Mendeteksi adanya tetesan air hujan.
Langkah-langkah:
1. Gunakan sensor hujan modul (Rain sensor FC-37)
2. Hubungkan pin sensor ke Arduino
3. Tempatkan sensor di bagian atap dengan sedikit miring agar air dapat mengalir turun.
2. Pembuatan Radar Ultrasonik
Tujuan: Mengukur ketinggian air di wadah prediksi dan benda asing yang terdeteksi
Langkah-langkah:
1. Download Arduino Ide
2. Download Poftware Processing
3. Dowload Libra Servo
4. Laptop
5. Arduino
6. Sensor ultra sonic
7. Servo
8. Kabel Jumper
Rangkaian Arduino UNO, sensor seperti berikut UCC ke 5v, Trigh ke 10, Echo ke 11,GND ke GND, SERVO kabel merah ke 5v kabel hitam ke GND kabel luning ke 12. Setelah rangkaian selesai teman-teman bisa gabungkan sensor ultra sonic ke servo di tempelkan. Fungsi nya agar sensor ultra sonic nya bisa berputar.
6. Pembuatan Barometer dan Tempatnya
1. potong kardus dengan ukuran lebar 15 cm tinggi 10 cm buat persegi.
2. Pembuatan barometer : gunting leher balon, lalu siapkan stoples dan regangkan balon menggunakan tangan dan gunakan balon untuk menutup stoples, lalu lem sedotan di atas stoples yang di tutupi balon, lalu buat penunjuk dari kertas berbentuk anak panah. Tempelkan kertas yang kaku di sebelah anak panah agar lebih mudah dalam pengambilan data.
7. Pembuatan Tempat Arduino Menggunakan Kaleng
Potong bagian atas kaleng, lalu masukan kardus dengan ukuran Arduino kalua sudah pas ambil Kembali kardus nya dan tempelkan Arduino ke kardus. Lubangi bagian pinggir kaleng untuk memasukan kabel yang terhubung pada sistem Arduino dan sensor yang lainya. Buat corong menggunakan ujung botol lalu tutup kaleng menggunakan kardus dan lubangi kardus agar corong nya bisa masuk. Dan siapkan tempat bartai untuk arduino
8. Perakitan dan Pemasangan LED
Siapkan 3 LED berwarna, merah, kuning dan hijau. Lalu siapkan Arduuntuk membantu dalam pembuatan sensor yang memerlukan led
9. Pembuatan dan perancangan Coding
Download Arduino ide lalu siapkan komponen sensor yang mau di tambahkan coding, setelah itu mulai mengoding dengan tepat dan benar
10. Citra satelit 3D [ spot ]
Citra satelit 3D [ spot ] bisa di buat dengan cara yang cukup mudah tetapi melibatkan stuktur pengerjaan yang kompleks sehingga menjadikan citra satelit 3D [ spot ] sangat memungkinkan untuk mengambil data gambar yang akurat dan jelas
11. Pembuatan Rangka Mesin Menggunakan Kardus
Siapkan 6 potong kardus dengan ukuran 40 x 20 cm rekatkan menggunakan lem lalu siapkan cuter untuk melubangi bagian yang akan di lubangi
12. Pembuatan Grafik di Coding
Membuat rancangan sensor lalu buat coding mengguanakan arduino
13. Pemasangan Radar Sonar
Psasangkan radar sonar ke stik eskrim lalu lubangi kardus dan masukan stik escrem nya dengan kedalaman 2 cm lalu lem stik escrem tersebut agar menjadi lebih kuat.
14. Pembuatan Wadah Barometer
Siapkan potongan kardus dengan ukuran 15x10 cm lalu tempel kardus tersebut sehingga membuat kotak, lem / ikat wadah barometer tersebut ke rangka inti taruh kertas kaku ke pinggir kardus
15. Pembuatan Pelindung Kabel
Masukan kabel jumper ke sedotan lalu sesuaikan denga rancangan yang telah di buat
16. Pemasangan Sensor Ultrasonik
Siapkan servo dan sencor ultra sonic tempelka sensor ke servo setelah itu lem servo yang sudah terpasang ke sensor, ke stik escream lalu lubangi kardus dan masukan stik escream tersebut dengan kedalaman 3 cm lalu lem tunggu hingga mengering
17. Pembuatan Corong
Siapkan botol lalu potong bagian atas botol lalu buat lubang di kardus dan masukan corong nya
18. Pembuatan Penghubung Corong dengan Kaleng
Siapkan 2 buah tutup botol lalubangi kedua tutup botol lalu satukan menggunakan lem
19. Pemasangan Kabel Jumper
Pasangkan kabel jumper dari sensor ke Arduino dan pastikan warna dan penempatan kabel nya benar
20. Membuat Sambungan Untuk Sedotan
Potong sedotan yang lebih besar lalu masukan sedotan yang kecil ke sedotan yang besar lalu panaskan menggunakan api sehingga dapat merekatkan sedotan yang kecil dan sedotan tersebut kuat dan layak untuk di gunakan dan yang paling penting terjangkau
21. Pembuatan Pembuangan Air
Siapkan sedotan yang besar lalu tutup salah satu ujung dan kasih sekat agar air tida masuk ke kardus setelah itu siapkan sedotan yang kecil lalu sambungkan ke sedotan yang besar agar air nya mudah mengalir
Coding Pemprograman 1
#include WiFiClient client; //Connection Config String ssid = "KEMBAR"; // nama wifi String pass = "17081945"; // password wifi //ThingSpeak Config String host = "api.thingspeak.com"; String writeAPIKey = "PAG918G5TZVMRE5W"; String request_string; //Config Jarak Ultrasonic int trig = D7; // membuat varibel trig yang di set ke-pin D6 int echo = D6; // membuat variabel echo yang di set ke-pin D7 long durasi, jarak; // membuat variabel durasi dan jarak //Config Sensor Air Hujan int pinhujan = A0; int nilaihujan;
Coding Pemprograman 2
void setup() { Serial.begin(115200); WiFi.disconnect(); WiFi.begin(ssid, pass); while ((!(WiFi.status() == WL_CONNECTED))) { delay(300); Serial.print("."); } Serial.println(""); Serial.println("WiFi connected"); Serial.println("IP address: "); Serial.println(WiFi.localIP()); pinMode(trig, OUTPUT); pinMode(echo, INPUT); pinMode (pinhujan, INPUT);
Coding Pemprograman 3
void baca_sensor_ultrasonik() { digitalWrite(trig, LOW); delayMicroseconds(8); digitalWrite(trig, HIGH); delayMicroseconds(8); digitalWrite(trig, LOW); delayMicroseconds(8); durasi = pulseIn(echo, HIGH); jarak = (durasi / 2) / 29.1; Serial.println(""); Serial.print("Tinggi Air: "); Serial.print(jarak); Serial.println(" Cm Dari Permukaan"); } void baca_sensor_hujan() { nilaihujan = analogRead(pinhujan); Serial.print("Curah Hujan: "); Serial.println(nilaihujan); Serial.println("");
Coding Pemprograman 4
void kirim_data_thingspeak() { if (client.connect(host, 80)) { request_string = "/update?key=" + writeAPIKey + "&field1=" + jarak + "&field2=" + nilaihujan; Serial.println(String("GET ") + request_string + " HTTP/1.1\r\n" + "Host: " + host + "\r\n" + "Connection: close\r\n\r\n"); client.print(String("GET ") + request_string + " HTTP/1.1\r\n" + "Host: " + host + "\r\n" + "Connection: close\r\n\r\n"); unsigned long timeout = millis(); while (client.available() == 0) { if (millis() - timeout > 5000) { Serial.println(">>> Client Timeout !"); client.stop(); return; } } while (client.available()) { String line = client.readStringUntil('\r'); Serial.print(line); } Serial.println(); Serial.println("Closing connection"); }
Coding Pemprograman 5
void loop() { baca_sensor_ultrasonik(); baca_sensor_hujan(); delay(10000); kirim_data_thingspeak(); delay(2000);
MANFAAT
Peneliti membuat alat ini bertujuan agar dapat memberikan manfaat dan membantu masyarakat dalam merencanakan aktivitas sehari-hari yang bergantung pada kondisi cuaca disuatu daerah. Kemudian alat ini dibuat dengan menggunakan bahan-bahan sederhana yang mudah didapat sehingga alat ini dapat dibuat dan digunakan oleh siapa saja. Selain itu, manfaat dari inovasi ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara kerja dan cara memprediksi cuaca secara sederhana.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan rancangan alat prediksi hujan yang telah dibuat, kami memperoleh beberapa kesimpulan penting yaitu pola distribusi curah hujan di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh kondisi topografi dan pergerakan massa udara yang berubah-ubah seiring waktu. Dalam konteks perubahan iklim, pola pergerakan udara ini semakin tidak menentu, sehingga sangat diperlukan alat bantu yang mampu membaca kondisi lingkungan sekitar untuk membantu adaptasi masyarakat. GEODAPT-X, digunakan sebagai konsep sistem penggabungan data hujan dengan menggunakan sumber seperti satelit, stasiun cuaca, model iklim, berpotensi besar meningkatkan keakuratan prediksi. Dengan pengolahan data yang tepat, akan memudahkan juga dalam pengaksesan informasi cuaca dengan cepat, tepat, dan dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, khususnya digunakan dalam sektor pertanian dan mitigasi bencana. GEODAPT-X juga memiliki fungsi untuk pendeteksian dini untuk cuaca curah hujan ekstrem. Dengan pengolahan data secara sederhana dan real-time akan memudahkan masyarakat dalam berjaga-jaga saat menghadapi potensi bencana alam. Dari segi praktis, alat sensor hujan yang kami buat ini berbasis sensor hujan, tekanan udara, dan topografi lokal yang dirancang dalam proyek ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar lebih memahami tentang teknologi prediksi cuaca sederhana ini. Meskipun, alat yang dibuat sederhana, akan tetapi alat ini dapat memberikan indikator awal terjadinya hujan di dua hari ke depan, khususnya di wilayah dengan keterbatasan akses teknologi tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, M. A., Bladé, I., Newman, M., Lanzante, J. R., Lau, N. C., & Scott, J. D. (2002). The atmospheric bridge: The influence of ENSO teleconnections on air–sea interaction over the global oceans. Journal of climate, 15(16), 2205-2231.
Kusuma, A. I. (2023). PENYUSUNAN E-MODUL BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN APLIKASI EXE-LEARNING PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA SMA.
UGM. (2021). Pengaruh Topografi terhadap Curah Hujan. Universitas Gadjah Mada
Ahmad Kosasih, A. K., Hartono Harton, H. H., & Retnadi Heru Jatmiko, R. H. J. (2021). Pengaruh koreksi atenuasi radar cuaca terhadap perhitungan estimasi curah hujan di Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi, 10(2), 111-124.
Abtokhi, A., Handono, K., Santoso, U., & Sumarno, E. The effect of air trap to the precision of measurement level using differential pressure transmitter.
Fatmi, N. (2020). Tekanan Udara Dalam Perspektif Sains Dan Al-Qur’an. Al-Madaris Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, 1(1), 30-37.
Agustin, R., Farid, M., & Nirwana, N. (2019). Implementasi olah data tekanan udara ekstrim dari BMKG untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan tekanan Di SMP Negeri 4 kota Bengkulu. PENDIPA Journal of Science Education, 3(3), 160-166.
Humaro, R., Karsono, B., Deni, D., Aiyub, H., & Saputra, E. (2023). Workshop: Memahami Peta Topografi dan Kontur Bagi Pelajar Kota Lhokseumawe. Jurnal Solusi Masyarakat Dikara, 3(1), 22-27.
Fadholi, A. (2013). Analisis data angin permukaan di Bandara Pangkalpinang menggunakan metode windrose. Jurnal Geografi: Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian, 10(2).
Putra, G. M., & Faiza, D. (2021). Pengendali suhu, kelembaban udara, dan intensitas cahaya pada greenhouse untuk tanaman bawang merah menggunakan Internet Of Things (IOT). Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 11404-11419.
Banyak hal yang orang-orang tidak tau tentang saya, tapi biarkan orang-orang itu yang mencari taunya agar rahasia di balik diri saya hanya saya yang tau…..
Komentar
Posting Komentar