Langsung ke konten utama

kisah yang tak akan di ulang kembali

 Hallo, kenalin, aku Seila Adinda.

Dan ini kisahku selama SMA

Waktu awal masuk, atau biasa kita sebut MPLS, aku kebetulan masuk ke ruangan 11. Beruntungnya, aku satu ruangan sama teman MTs aku. Tapi ruangan 11 cuma bertahan satu hari, karena besoknya semua kelas dirombak dan aku pindah ke ruangan 8—kelas aku yang sekarang: Xhenon 

Selama MPLS, aku cukup senang karena dapat banyak teman baru. Walaupun rasanya asing, aku tetep berusaha beradaptasi di lingkungan yang baru.

Hari pertama masuk sekolah, aku ngerasa canggung banget. Semuanya serba baru: suasana kelas, baju, tas, sepatu, bahkan orang-orangnya pun baru semua. Aku masih inget, waktu aku masuk kelas, ruangan itu masih sepi. Ada beberapa temen yang udah datang, dan aku milih duduk di barisan ketiga. Rasanya kaku banget, aku bahkan nggak berani ngajak ngobrol teman di sebelahku.

Hari demi hari aku lewati. Ada rasa nggak betah dan nggak nyaman, tapi aku mencoba buat kuat.
Bersyukurnya, aku dekat sama orang-orang baik: Shela teman sebangkuku, juga Huthfi dan Lulu yang duduk di depan. Kita berempat berteman sangat baik—kadang ada drama kecil, tapi nggak pernah sampai bikin hubungan rusak.

Masuk kelas 11, aku ditunjuk jadi ketua kelas Xhenon. Awalnya aku nggak kebayang. Aku cuma dekat sama tiga orang, tiba-tiba harus mimpin satu kelas. Stres? Banget. Nangis? Iya.
Aku sempet ngerasa nggak mampu, tapi ternyata aku bisa bertahan. Dari situ, makin banyak moment sama anak-anak Xhenon: mulai dari bercanda bareng, ngerjain tugas mepet deadline bareng, sampai ketawa-ketawa hal receh. Perlahan, aku merasa… “Oh, kayaknya ini rumahku.”

Perjalanan kelas kita tuh ga selalu mulus, Kadang ada konflik kecil di kelas. Ada saat di mana suasana kelas panas, ada yang beda pendapat, ada yang salah paham, atau ada masa-masa dimana komunikasi nggak lancar. Bahkan aku pernah ngerasa jadi ketua kelas tuh berat banget—takut salah ambil keputusan, takut dianggap pilih kasih, takut disalahpahami. Kadang ada yang diem-diem nggak cocok sama keputusan kelas, ada juga yang bikin aku kepikiran semaleman. Tapi justru dari konflik-konflik kecil itu, aku belajar untuk lebih sabar, lebih dewasa, dan lebih berani buat minta maaf atau menjelaskan diri.

Di kelas 11, ada satu moment yang masih aku inget sampe sekarang. Waktu itu lagi projek, intinya kita berkoalisi sama kelas lain. Disitu, kita lagi latihan tapi bener-bener capek banget rasanya. Capek ngaturnya lah, capek itunya, capek ininya pokoknya serba capek. Disitu, bukan cuma tenaga aku yang kekuras tapi pikiranku juga, aku diem dan pergi ke kamar mandi buat nangis sendirian saking aku gak bisa nahan, wah kalau di inget-inget itu aku lagi stress banget sih. Tapi beneran jadi moment yang gak akan aku lupain selama SMA.

Masuk kelas 12, aku ditunjuk lagi jadi ketua kelas. Awalnya aku nolak karena ngerasa tahun sebelumnya banyak salah. Tapi anak-anak Xhenon percaya aku bisa.
Dan dari situlah aku sadar, tanggung jawab itu bukan soal siapa yang paling sempurna, tapi siapa yang paling mau berusaha.

Menurutku, tahun ketiga adalah tahun paling berkesan selama aku di SMA.
Banyak banget momen yang bikin aku makin sayang sama Xhenon. Ada tawa, ada capek bareng, ada panik bareng, ada healing bareng, ada ribut kecil, ada damai lagi. Ada terlalu banyak kenangan yang rasanya nggak mungkin hilang.



Dan, moment yang akan selalu aku kenang adalah ngeliwet bareng anak-anak xhenon. Ngeliwet udah jadi proker bulanan atau mingguan, tiap minggu ada aja agenda ngeliwetnya, kita sesering itu buat ngeliwet kalau sepulang sekolah atau semisal ada yang ulang tahun. Bahkan, rasanya aneh kalau satu bulan penuh kita belum ngeliwet 1 kali aja, Dari kelas 10 kita emang udah sering banget ngeliwet sampe sekarang. Aku jarang lewatin acara ngeliwet ini karena aku gak mau kelewat moment nya, gamau kelewat seru nya ketawa-ketawa bareng mereka.

Kalau di inget-inget, banyak banget moment yang bikin aku bahagia, sedih, nangis bareng xhenon. Dan aku bersyukur bisa menjadi part of xhenon, serius, seseseng itu kalau di pikir-pikir. Walaupun, anak-anak xhenon tuh susah di atur, susah di arahin, suka ngelawan terus, tapi itu yang bikin serunya. 

Dan kayaknya, kalau aku enggak jadi Ketua kelas, aku gak akan jadi Seila yang kalian kenal sekarang, mungkin aku tetep jadi pribadi yang menutup diri, apa-apa mengikuti arus, Aku gabisa seterbuka sekarang atau mungkin aku masih berteman dalam lingkup kecil. Aku gak akan berani buat ngomong di depan, ngatur ini itu dan mimpin satu kelas.

Dari Xhenon, aku belajar banyak hal. Gimana rasanya sabar, kontrol emosi aku, gimana cara ngadepin banyak kepala, gimana mimpin, berani buat ngomong di depan, gimana ngarahin, dan masih banyak lagi. 

Xhenon bukan cuma nama kelas.

Xhenon adalah cerita.

Rumah.

Tempat tumbuh.

Tempat pulang.


kalau nanti kita semua sibuk dengan hidup masing-masing, aku cuma berharap satu hal: Semoga kenangan kita di Xhenon tetap jadi cerita yang bikin kita tersenyum ketika mengingatnya. Karena bagaimanapun juga, kita pernah ada di fase yang sama, tumbuh bersama, jatuh bangun bersama, dan ketawa bersama.

Terima kasih, Xhenon.

Terima kasih karena sudah jadi bagian terbaik dari perjalanan SMA-ku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

THE IMPACT OF BOTTLE RECYCLING

  By Rizka, Sulis, Dela, Robi, Salman, Haikal Waste is the remaining product or item that is no longer used. There are 3 ways or methods to manage waste namely reducing, reusing and recycling plastic here will discuss about recycling the plastic bottle waste, recycling plastic bottle is very beneficial and has many positive impacts. Although some students actively participate in this practice, there are still many students who  cannot or refuse to recycle plastic bottles. The following is the impacts of recycling of bottle waste for our life From our interviews and research, several positive and negative impacts of recycling plastic bottle waste have been identified, such as air pollution, where certain methods of recycling plastic bottles can harm air quality. Recycling bottle waste can impact the quality of the product itself. Poor and inadequate management during production stages can result in low-quality products. Recycling plastic bottle waste also leads to an increase i...

Story at School

 Rika Dimas Fitria  XII.i B.Indonesia Story at School Kelas X  Pada suatu hari,,saya telah lulus MTs sampai orang tua meneruskan saya ke Sekolah SMAN 1 Cikalongwetan ini,lalu saya daftar ke SMAN 1 Cikalongwetan bersama kakak dari pagi sampai jelang malam,sampai menunggu pengumuman diterima atau tidaknya,sampailah Alhamdulillah saya diterima disekolah ini.Lalu salah satu teman sosmed menghubungi saya bahwa kita sekelas,dia bernama Shifa Sulastri.karena sekolah ini pada era covid kita sekolah dibagi sesi pertama dan kedua lalu saya sesi dua sampai bertemu pada pertemuan sekolah saya bertemu dengan Shifa langsung,tidak hanya Shifa bahwa saya juga sekelas dengan temen SD saya yaitu Siti Sopiah,sampai pada hari-hari berikutnya saya berkenalan dengan teman yang lainnya seperti N.Sani,Suci dan yang lainnya.Lalu wali kelas X kita adalah ibu Amila sholihah lalu saya mengerjakan tugas sebagian BDR dan diadakannya projek Pertama yang berjudul KTI (karya tulis Imiyah) dan disatukan k...

CERITA YANG TIDAK AKAN BERAKHIR

Saskia Agustin Masa corona akhirnya berakhir, semua yang berada di rumah akhirnya kembali menjalani kehidupan seperti semula walaupun masih identik dengan pemakaian masker yang wajib dipakai apabila akan keluar rumah. Seperti halnya denganku, saskia. Mulai kembali menjadi siswi yang berangkat pagi untuk ke sekolah, yang juga seperti itu. Pembelajaran di sekolah masih belum efektif ternyata, jadi para guru memberikan alternatif agar bisa melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah dengan menerapkan sistem yang dikelas para murid dibagi 2 atau dengan sebutan sesi a dan b.  Belum begitu banyak mengenal siapa saja yang ada di kelas hanya satu, siti. Unik memang ketika Aku menyangka kalau Siti itu orangnya memiliki badan yang tinggi hahah. Alurnya singkat sampai tanpa tidak sadar kalau kita sudah begitu dekat tapi bukan hanya siti ada satu orang lagi yang sampai sekarang dekat denganku dia Rahma, orang ketika mendengar namanya pasti akan langsung bilang " anu pinter tea", asli mema...