Langsung ke konten utama

SEBELUM KITA JAUH

Namaku Moch Fiqri Hadi Ramadhan dari kelas XII-E dan aku akan menceritakan masa-masa SMA-ku
Proses pendaftaran SMA adalah momen yang tidak akan aku lupakan. Aku datang membawa map berisi berkas lengkap, foto ukuran tiga kali empat yang jumlahnya entah berapa lembar, dan rasa deg-degan yang hampir tidak tertutup.



Suasana ruang pendaftaran penuh dengan siswa dari berbagai sekolah, termasuk dari sekolah asalku MTsN 4 Bandung Barat. Ada yang bersama orang tuanya, ada yang datang dengan teman, semua punya tujuan yang sama yakni masuk sekolah impian.

Saat menunggu giliran, aku terus mengecek ulang berkas takut ada yang salah, takut kurang tanda tangan, atau takut salah tulis nama. Setelah dipanggil, aku menyerahkan semua berkas dengan tangan yang agak gemetar. Petugas memeriksa satu per satu, dan aku menahan napas sampai akhirnya dia berkata, “Sudah lengkap, silakan menunggu pengumuman.”

Beberapa hari menunggu hasil menjadi hari paling panjang. Tapi ketika pengumuman keluar dan namaku tertera sebagai salah satu yang diterima, rasanya seperti mendapat tiket resmi untuk memulai babak baru kehidupan.

Itulah momen pertama aku sadar: perjalanan SMA-ku benar-benar dimulai.


MASA MASA MPLS




Setelah dinyatakan diterima, aku bersiap untuk MPLS. Beberapa yang jadi pintu gerbang menuju dunia baru.

Hari pertama MPLS penuh rasa canggung. Kami berkumpul di lapangan, membawa perlengkapan unik yang diminta panitia Tanaman, topi, name tag buatan sendiri. Akang Teteh pembimbing mengenalkan lingkungan sekolah, aturan, budaya, dan kegiatan. Ada sesi serius, ada yang lucu, ada yang melelahkan, tapi semuanya punya makna.

Dari sini aku bertemu teman pertama, belajar yel-yel yang aneh tapi seru, dan mulai merasa bahwa sekolah ini bisa menjadi rumah baru.
MPLS bukan sekadar kegiatan perkenalan, itu adalah langkah awal aku memahami bahwa SMA punya tantangan sekaligus keseruan tersendiri. Namun kelas yang awal bukan menjadi kelas kita sesungguhnya, kelas kembali diacak seusai Psikotes yang dilaksanakan. Tentu saja, kelas baru, orang-orang baru dan suasana baru.


KELAS X




Setelah MPLS, mulailah hari-hari “sebenarnya”. Kelas 10 penuh dengan adaptasi, mengenal satu per satu nama guru, mengenal teman, dan ritme belajar yang lebih cepat dari sekolah sebelumnya.

Di tahap ini, aku belajar bahwa tidak apa-apa untuk bingung, karena semua orang juga sedang mencari tempatnya masing-masing. Perlahan, semua menjadi lebih akrab dan nyaman.
Di fase pertama masa SMA aku banyak mendapatkan hal-hal baru yang belum pernah aku alami sebelumnya, seperti aku menemukan diriku dengan versi yang lain, banyak perubahan masa Mts dengan masa SMA


KELAS XI




Masuk kelas 11, semuanya terasa naik level. Tugas makin banyak, presentasi makin intens, dan tanggung jawab makin besar. Di sini aku mulai paham apa minatku, bagaimana mengatur waktu, dan bagaimana menghadapi tekanan tanpa lupa menikmati prosesnya.

Kelas 11 juga menjadi tempat terbentuknya persahabatan yang lebih kuat. Kita sering mengerjakan tugas, latihan presentasi, hingga momen sederhana seperti makan bareng yang terasa berarti.

Di kelas 11 sedikit berbeda dengan kelas 10, dikelas 11 ini kita tidak mempelajari semua pelajaran, namun kita diberi 4 pilihan mata pelajaran untuk ditekuni, aku memilih 4 pelajaran diantaranya yaitu Fisika, Matematika, Kimia dan Bahasa Inggris. Pada awalnya aku pikir 4 pelajaran itu tidak akan begitu sulit, karena sebelumnya aku berfikir memiliki potensi dikeempat pelajaran tersebut.
Pelajaran minat dilaksanakan 2 hari dalam satu minggu, yakni hari rabu dan kamis. Setelah beberapa minggu belajar minat, aku merasa malas dan berfikir bahwa aku melakukan keputusan yang salah dengan memilih keempat pelajaran tersebut, sehingga aku banyak absen dikeempat pelajaran tersebut. Namun seiring berjalannya waktu aku merasa dirugikan jikalau terus mengikuti ego sendiri, perlahan aku mulai serius dengan 4 pelajaran itu, lebih sering hadir, dan selalu mengerjakan tugas.


KELAS XII




Dan akhirnya, aku pun sampai di kelas 12, dimana di fase ini aku terakhir kali menjadi anak sekolah. 
Ketika awal masuk kelas 12, para guru sudah memberitahu bahwa tahun terakhir ini harus lebih serius dari tahun-tahun sebelumnya, kita harus sudah menentukan pilihan setelah lulus.
Selain itu, kelas 12 juga harus menghadapi beberapa rintangan, yaitu TKA sebagai langkah awal untuk melanjutkan pendidikan, dan juga KTI sebagai salah satu syarat kelulusan. Dimana kita harus menentukan judul, target penelitian dan di akhir akan dilaksanakan sidang, hal-hal yang memberitahu bahwa kita sudah berada diakhir masa SMA.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

THE IMPACT OF BOTTLE RECYCLING

  By Rizka, Sulis, Dela, Robi, Salman, Haikal Waste is the remaining product or item that is no longer used. There are 3 ways or methods to manage waste namely reducing, reusing and recycling plastic here will discuss about recycling the plastic bottle waste, recycling plastic bottle is very beneficial and has many positive impacts. Although some students actively participate in this practice, there are still many students who  cannot or refuse to recycle plastic bottles. The following is the impacts of recycling of bottle waste for our life From our interviews and research, several positive and negative impacts of recycling plastic bottle waste have been identified, such as air pollution, where certain methods of recycling plastic bottles can harm air quality. Recycling bottle waste can impact the quality of the product itself. Poor and inadequate management during production stages can result in low-quality products. Recycling plastic bottle waste also leads to an increase i...

Story at School

 Rika Dimas Fitria  XII.i B.Indonesia Story at School Kelas X  Pada suatu hari,,saya telah lulus MTs sampai orang tua meneruskan saya ke Sekolah SMAN 1 Cikalongwetan ini,lalu saya daftar ke SMAN 1 Cikalongwetan bersama kakak dari pagi sampai jelang malam,sampai menunggu pengumuman diterima atau tidaknya,sampailah Alhamdulillah saya diterima disekolah ini.Lalu salah satu teman sosmed menghubungi saya bahwa kita sekelas,dia bernama Shifa Sulastri.karena sekolah ini pada era covid kita sekolah dibagi sesi pertama dan kedua lalu saya sesi dua sampai bertemu pada pertemuan sekolah saya bertemu dengan Shifa langsung,tidak hanya Shifa bahwa saya juga sekelas dengan temen SD saya yaitu Siti Sopiah,sampai pada hari-hari berikutnya saya berkenalan dengan teman yang lainnya seperti N.Sani,Suci dan yang lainnya.Lalu wali kelas X kita adalah ibu Amila sholihah lalu saya mengerjakan tugas sebagian BDR dan diadakannya projek Pertama yang berjudul KTI (karya tulis Imiyah) dan disatukan k...

CERITA YANG TIDAK AKAN BERAKHIR

Saskia Agustin Masa corona akhirnya berakhir, semua yang berada di rumah akhirnya kembali menjalani kehidupan seperti semula walaupun masih identik dengan pemakaian masker yang wajib dipakai apabila akan keluar rumah. Seperti halnya denganku, saskia. Mulai kembali menjadi siswi yang berangkat pagi untuk ke sekolah, yang juga seperti itu. Pembelajaran di sekolah masih belum efektif ternyata, jadi para guru memberikan alternatif agar bisa melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah dengan menerapkan sistem yang dikelas para murid dibagi 2 atau dengan sebutan sesi a dan b.  Belum begitu banyak mengenal siapa saja yang ada di kelas hanya satu, siti. Unik memang ketika Aku menyangka kalau Siti itu orangnya memiliki badan yang tinggi hahah. Alurnya singkat sampai tanpa tidak sadar kalau kita sudah begitu dekat tapi bukan hanya siti ada satu orang lagi yang sampai sekarang dekat denganku dia Rahma, orang ketika mendengar namanya pasti akan langsung bilang " anu pinter tea", asli mema...