Saya Astri Meylani , sejak saat itu saya baru saja lulus dari sekolah SMP Negeri 1 Cikalong Wetan, lalu saya ingin melanjutkan sekolah saya di SMK Padalarang tapi mama saya tidak mengizinkan karena kejauhan padahal saya ingin mengambil jurusan perhotelan tapi mama nyuruhnya ke SMAN 1 Cikalong Wetan, setelah itu dimana hari pendaftaran saya, mama , Widi, dan mama Widi kita berangkat bareng ke SMAN 1 Cikalong Wetan untuk daftar lewat zonasi, dan kita masuklah ke ruangan yang sudah di tentukan, singkat cerita sesudah itu saya menunggu hasil tersebut dan hasilnya saya dan Widi alhamdulilah diterima di SMAN 1 Cikalong
Awal MPLS menjadi titik pertama aku memasuki lingkungan baru—tempat yang sama sekali belum pernah aku rasakan sebelumnya. Di hari-hari pertama, semuanya terasa asing. Gedung sekolah yang besar, wajah-wajah baru yang belum kukenal, dan suasana yang begitu ramai membuatku merasa kecil. Di balik keramaian itu, aku justru merasa sendiri. Ada rasa cemas dan overthinking yang nggak bisa aku kontrol: *“Nanti kalau aku nggak punya teman gimana? Bisa nggak ya aku berbaur?”* Pikiran-pikiran seperti itu terus datang tanpa henti.
Tapi hari itu, sesuatu berubah. Agni datang dan mengajakku kenalan. Sederhana, tapi hangat. Seakan ada seseorang yang berkata, “kamu nggak sendirian.” Kami mulai jajan bareng, jalan bareng, bahkan aku sering minta dianterin ke mana-mana sama Agni. Rasanya menyenangkan punya seseorang yang bisa diajak bareng di tengah suasana baru yang membingungkan.
Pelan-pelan, aku mencoba membuka diri. Aku memberanikan diri untuk berbaur dengan yang lain, sampai akhirnya aku mendekat ke Azahra, Ruby, dan Allya. Dari obrolan-obrolan kecil yang awalnya canggung, kami justru menemukan bahwa masa SMP kami ternyata punya banyak kesamaan. Bahkan beberapa sifat kami mirip satu sama lain.
Singkat cerita, kami resmi duduk di kelas X-E. Suasananya mulai berbeda. Aku sudah bisa berbaur, bahkan cukup dekat dengan beberapa teman lain. Walau kadang masih ada rasa canggung, tapi justru itu yang bikin seru. Hari demi hari, kelas X-E berubah jadi tempat penuh cerita. Banyak sekali kenangan yang terukir dari awal saling kenal, saling bantu, sampai kalau ada masalah, kami selalu coba menyelesaikannya dengan baik-baik tanpa saling menyalahkan.
Kami juga sering ikut berbagai event sekolah. Setiap latihan, setiap usaha yang kami lakukan bareng-bareng membuat ikatan kami semakin kuat. Ketika akhirnya kami bisa juara, Ada rasa bangga, bukan karena menang saja, tapi karena kami berhasil sampai di titik itu *bersama-sama*.
Kelas X-E juga punya tempat khusus di hati para guru. Bahkan bapak kepala sekolah, Bapak Suhendiananoor, bilang kalau kelas X-E adalah kelas yang paling beliau sukai. Katanya, kami itu kompak, aktif kerja sama, dan punya vibes positif. Mendengar itu, rasanya semua kebiasaan baik yang kami bangun benar-benar dihargai. Bapak Suhe sering mampir ke kelas kami, hanya sekadar menyapa atau bercanda sedikit. Sederhana, tapi bermakna.
Kami juga sangat bersyukur punya wali kelas seperti Ibu Citra. Beliau baik hati, sabar, dan selalu membimbing kami dengan penuh semangat. Di bawah bimbingannya, kami jadi lebih aktif belajar dan lebih percaya diri. Rasanya kelas kami lengkap—guru-guru yang menyenangkan, teman-teman yang suportif, dan suasana yang positif.
Tidak terasa, waktu berjalan cepat. Dari anak-anak baru yang saat MPLS, kami perlahan tumbuh bersama. Banyak hal yang telah kami lalui, banyak memori yang sudah kami simpan. Rasanya menegangkan, tapi juga membuatku sadar betapa berharganya perjalanan yang sudah kami lewati.
Ini adalah foto awal kelas XII-E, saat kami mulai menginjakkan kaki di kelas baru dan menjalani hal-hal baru bersama. Di sini aku mulai dekat dengan mereka, meskipun beberapa masalah sempat datang, tapi semuanya bisa kami hadapi bersama. Kami sering main bareng, belajar bareng, dan kerja kelompok di rumah Muti. Bahkan saat Idul Adha, kami masak-masak bersama di rumah Muti, dan itu jadi momen yang seru banget.
Berkat mereka, aku jadi lebih berani dan lebih percaya diri. Kami juga punya wali kelas yang sangat baik hati, Bapak Pahidayat (Pahi), yang selalu memberikan yang terbaik untuk kami dan membimbing agar kami tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Aku bersyukur karena di kelas XII-E ini, kami bisa saling mendukung, saling menyemangati, dan tumbuh bersama. Terima kasih untuk semuanya.
Tidak terasa, sekarang kita sudah menginjak kelas XII-E kelas terakhir yang menjadi saksi banyak cerita, tawa, dan perjuangan kita. Waktu berlalu begitu cepat, dan sebentar lagi kita harus melangkah ke jalan masing-masing. Di kelas XII-E ini, kita mulai sibuk dengan segala persiapan dari TKA, KTI, sampai tugas-tugas lainnya yang rasanya tidak ada habisnya. Tapi alhamdulillah, di tengah kesibukan itu kita masih bisa menyempatkan waktu untuk pergi bersama, belajar bareng, dan menghadapi semuanya sebagai satu keluarga kecil.
Justru momen yang paling aku suka adalah saat ada tugas kelompok. Meskipun tugasnya banyak, rasanya menyenangkan karena itu jadi alasan buat kita kumpul lagi. Kita sering sibuk dengan ekstrakurikuler, organisasi, maupun kegiatan lainnya, tapi kalau sudah kerja kelompok, suasananya selalu hidup dan penuh cerita.
Kelas XII-E adalah tempat di mana kita menjalani susah senang bersama. Kita pernah menghadapi omongan orang lain, bahkan sempat dikucilkan oleh mereka yang tidak suka dengan kelas kita. Tapi hebatnya, kita selalu memilih untuk menyelesaikannya bareng-bareng. Dari hal itu, aku belajar banyak tentang arti kebersamaan dan saling mendukung.
Aku merasa sangat beruntung bisa kenal mereka semua. Kalau bukan karena mereka, mungkin aku tidak akan menjadi diriku yang sekarang lebih berani, lebih percaya diri, terutama saat harus presentasi atau tampil di depan kelas. Mereka selalu dukung aku dengan cara mereka masing-masing, dan itu benar-benar berarti.
Terima kasih untuk semuanya. Rasanya sedih membayangkan kita akan berpisah dalam waktu dekat. Aku masih ingin banyak membuat momen bersama kalian, tapi aku juga tahu bahwa suatu saat nanti kita akan sibuk dengan dunia kita masing-masing. Meski begitu, aku yakin kenangan tentang kelas XII-E akan selalu jadi bagian yang tidak akan pernah hilang.
Aku bakal kangen mereka. Aku sudah sayang banget sama kelas ini. Semoga kita semua sukses di masa depan, menemukan jalan terbaik, dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Apa pun yang terjadi nanti, XII-E akan selalu jadi rumah yang penuh cerita indah untukku.
Kenalin mereka sahabat sekaligus keluarga yang jadi rumah kedua buat aku. Berkat mereka, aku bisa tumbuh jadi wanita yang lebih tangguh, lebih baik, dan selalu punya vibes positif. Bersama mereka, aku belajar banyak hal tentang arti peduli dan saling mendukung.
Merekalah orang-orang yang selalu datang dengan solusi saat aku lagi punya masalah, yang selalu nguatin aku saat aku sedih, dan yang selalu berusaha ngasih yang terbaik buat aku. Susah senang sudah kita lalui bareng-bareng, dan setiap momen sama mereka selalu jadi kenangan yang nggak akan pernah aku lupain.
Mereka juga selalu bantu aku kalau aku kesulitan tugas, nggak pernah ragu buat nolong. Aku bangga banget punya mereka dalam hidup aku. Terima kasih buat semuanya nggak ada yang bisa gantiin posisi mereka.
Semoga kita semua sukses dengan jalan masing-masing. Mungkin nanti kita bakal sibuk dengan dunia kita sendiri, tapi gapapa… karena aku yakin kita tetap bisa ketemu lagi dengan versi diri kita yang lebih baik.
Aku sayang kalian selamanya. 🌷✨
Kenalin mereka sahabat sekaligus keluarga yang jadi rumah kedua buat aku. Berkat mereka, aku bisa tumbuh jadi wanita yang lebih tangguh, lebih baik, dan selalu punya vibes positif. Bersama mereka, aku belajar banyak hal tentang arti peduli dan saling mendukung.
Merekalah orang-orang yang selalu datang dengan solusi saat aku lagi punya masalah, yang selalu nguatin aku saat aku sedih, dan yang selalu berusaha ngasih yang terbaik buat aku. Susah senang sudah kita lalui bareng-bareng, dan setiap momen sama mereka selalu jadi kenangan yang nggak akan pernah aku lupain.
Mereka juga selalu bantu aku kalau aku kesulitan tugas, nggak pernah ragu buat nolong. Aku bangga banget punya mereka dalam hidup aku. Terima kasih buat semuanya nggak ada yang bisa gantiin posisi mereka.
Semoga kita semua sukses dengan jalan masing-masing. Mungkin nanti kita bakal sibuk dengan dunia kita sendiri, tapi gapapa… karena aku yakin kita tetap bisa ketemu lagi dengan versi diri kita yang lebih baik.
Aku sayang kalian selamanya. 🌷✨





Komentar
Posting Komentar